Iklan

Karyawan Apotek di Kemiri Jadi Korban Penipuan Berkedok COD, Diduga Gunakan Teknik Hipnotis

KABAR KEMIRI
Kamis, 22 Mei 2025, Mei 22, 2025 WIB Last Updated 2025-05-22T12:00:01Z
Foto Istimewa

Kemiri - Sebuah tindak penipuan dengan modus baru menggegerkan warga Kemiri, Kabupaten Purworejo, pada Rabu pagi kemarin. Seorang karyawan Apotek Naura Farma di Desa Winong menjadi korban aksi penipu yang diduga menggunakan teknik hipnotis dalam melancarkan aksinya.


Peristiwa bermula ketika seorang pria berpenampilan seperti kurir paket mendatangi apotek tersebut dengan membawa kardus besar. Pelaku yang menyamarkan identitasnya dengan masker, topi, dan kacamata hitam itu mengaku mengirimkan paket atas nama pemilik apotek.


Korban Merasa Linglung Saat Menyerahkan Uang

Karyawan apotek yang menjadi korban mengaku mengalami kondisi aneh saat berhadapan dengan pelaku. "Rasanya seperti melayang, tidak sadar apa yang sedang terjadi. Secara tiba-tiba saja uang sudah berpindah ke tangannya," ungkap korban kepada Abdillah, pemilik apotek.


Pelaku dengan meyakinkan menyatakan bahwa paket yang dibawanya merupakan pesanan COD senilai Rp2.850.000 dan mengklaim telah berkoordinasi melalui aplikasi WhatsApp sebelumnya. Tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada atasannya, korban memberikan uang tunai sebesar Rp300.000 sebagai pembayaran awal.


Tidak berhenti di situ, pelaku terus meminta pembayaran tambahan secara bertahap hingga total uang yang diserahkan mencapai Rp2.100.000. Untuk kekurangan pembayaran, pelaku meminta agar ditransfer ke nomor rekening yang kemudian terbukti fiktif.


Pelaku Kabur Usai Uang Berpindah Tangan

Setelah berhasil meraih uang, pelaku dengan sigap memasuki kendaraan berwarna silver yang diduga merupakan Toyota Avanza atau Daihatsu Xenia. Di dalam mobil tersebut telah menunggu seorang rekan yang berperan sebagai supir. Keduanya langsung meninggalkan lokasi dengan tergesa-gesa.


Ketika kardus yang ditinggalkan pelaku dibuka, ternyata tidak berisi obat-obatan atau alat kesehatan seperti yang diklaim. Yang ditemukan hanyalah gulungan lakban atau solatip yang tidak memiliki nilai ekonomis.


"Korban langsung terkejut dan tubuhnya bergetar hebat. Barulah dia menyadari telah menjadi korban penipuan," tutur Abdillah menjelaskan kondisi karyawannya setelah mengetahui isi kardus tersebut.


Kasus Dilaporkan ke Polsek Kemiri

Insiden yang merugikan pihak apotek hingga Rp2.100.000 ini telah dilaporkan kepada Kepolisian Sektor Kemiri untuk ditindaklanjuti. Abdillah berharap aparat dapat segera menangkap pelaku dan mencegah korban serupa di masa mendatang.


Fenomena penipuan dengan modus serupa rupanya bukan kali pertama terjadi di wilayah Purworejo. Berbagai laporan mengenai aksi penipu yang menggunakan dalih pengiriman paket COD atau mengaku sebagai utusan pemilik usaha semakin meningkat, terutama yang menargetkan pekerja muda yang kurang berpengalaman menghadapi situasi mencurigakan. (21/05/25) 


Himbauan Waspada dari Kepolisian

Pihak kepolisian dan komunitas pengusaha lokal mengeluarkan peringatan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima paket atau kiriman yang tidak dipesan sebelumnya. Verifikasi kepada atasan dan pemeriksaan isi paket sebelum melakukan pembayaran menjadi langkah wajib yang harus dilakukan.


"Kejadian ini memberikan pelajaran berharga bagi kita semua. Bukan hanya kerugian materi yang dirasakan, tetapi juga bagaimana seseorang bisa kehilangan kontrol diri dalam waktu singkat," tegas Abdillah.


Para ahli menduga pelaku menggunakan teknik psikologis atau hipnotis ringan untuk membuat korban kehilangan daya kritis dan bertindak di luar kesadarannya. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan tidak mudah percaya kepada orang asing yang datang dengan tawaran atau klaim tertentu.


Penyelidikan kasus ini masih terus berlanjut dengan harapan pelaku dapat segera diidentifikasi dan ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (Jg) 

Komentar

Tampilkan

  • Karyawan Apotek di Kemiri Jadi Korban Penipuan Berkedok COD, Diduga Gunakan Teknik Hipnotis
  • 0