Siap Nikah, Siap Bahagia: KUA Pituruh Gelar Bimwin Mandiri dengan Sentuhan Edukasi Kesehatan dan Keluarga

 

Foto Kegiatan Bimbingan Perkawinan Mandiri KUA Pituruh 

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pituruh kembali menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) Mandiri bagi para calon pengantin (catin) pada Selasa (17/06/2025). Kegiatan ini tidak hanya membekali peserta dengan ilmu seputar kehidupan rumah tangga yang Islami, tetapi juga menghadirkan kolaborasi inovatif bersama UPT Puskesmas Pituruh dalam bentuk pemeriksaan kesehatan serta penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi, gizi, dan pencegahan stunting.

Plt. Kepala KUA Kecamatan Pituruh, H. M. Makhrus, S.Ag., M.Si., menjelaskan bahwa program Bimwin Mandiri merupakan bentuk inovasi layanan yang dirancang untuk menciptakan keluarga yang tangguh dan harmonis. “Bimwin bukan hanya ajang pembekalan pranikah, tapi juga sarana menyampaikan isu-isu penting dalam rumah tangga, seperti perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, kesehatan keluarga, bahaya judi online, hingga penyalahgunaan napza,” ujarnya.

Foto Kegiatan Bimbingan Perkawinan Mandiri KUA Pituruh

Senada dengan itu, Aan Muta’alim, S.Pd.I., selaku Fasilitator Bimbingan Perkawinan dan Keluarga Sakinah dari KUA Kecamatan Kemiri, menekankan pentingnya kesiapan pasangan dalam membangun rumah tangga. “Sejak memutuskan untuk menikah, pasangan harus memiliki visi yang sama dan kesiapan menghadapi dinamika kehidupan keluarga. Merencanakan keluarga sakinah bukan hanya soal niat, tapi juga pengetahuan dan komitmen,” jelasnya.

Sebanyak 32 calon pengantin mengikuti kegiatan ini, dengan 28 orang hadir secara langsung di lokasi, dan 4 lainnya mengikuti melalui platform daring. Program ini diharapkan bisa rutin digelar setiap minggu, sebagai langkah konkret KUA dalam membina generasi keluarga muda yang sehat lahir dan batin.

Foto Kegiatan Bimbingan Perkawinan Mandiri KUA Pituruh

Kegiatan ini juga menunjukkan sinergi positif antara KUA dan Puskesmas Pituruh dalam memberikan layanan yang holistik kepada masyarakat. Edukasi spiritual dipadukan dengan edukasi kesehatan, membuktikan bahwa persiapan pernikahan yang matang menjadi kunci utama terbentuknya keluarga yang kuat, sakinah, mawaddah, wa rahmah(ad)