
![]() |
Foto Istimewa |
KEMIRI - Suasana penuh haru dan kegembiraan menyelimuti acara perpisahan siswa kelas 6 SDN Purbayan, Senin (2/6/2025). Bertempat di ruang pertemuan sekolah, acara yang berlangsung selama tiga jam ini mengusung tema adat Jawa yang memukau seluruh peserta.
Sebanyak 10 siswa kelas 6 yang terdiri dari 5 perempuan dan 5 laki-laki berhasil menyelesaikan pendidikan tingkat dasar dengan hasil memuaskan. Keseluruhan siswa dinyatakan lulus dan siap melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
Keunikan acara perpisahan ini terletak pada konsep yang diusung, yakni mengenakan busana adat Jawa bagi seluruh peserta. Mulai dari siswa, guru, hingga wali murid tampil memukau dengan pakaian tradisional khas Jawa, menciptakan suasana yang penuh makna budaya.
Inovasi Photobooth dari Papan Tulis
Kreativitas tanpa batas ditunjukkan oleh tim guru SDN Purbayan dalam menciptakan photobooth unik menggunakan media seadanya. Dengan memanfaatkan papan tulis dan kapur, mereka berhasil menciptakan latar belakang foto yang menarik dan berkesan.
"Kami melakukan riset terlebih dahulu untuk mencari referensi gambar yang sesuai. Kemudian dengan kerja sama tim, kami wujudkan ide tersebut," ungkap Eri Purnawati, Wali Kelas 4 SDN Purbayan.
Hasan Syukron Makmun, S.Pd.SD. M.Pd., Kepala Sekolah SDN Purbayan, memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi yang diciptakan para guru. "Mantap, luar biasa," katanya saat pertama kali melihat photobooth karya tim guru.
Lebih lanjut, Hasan mengungkapkan kekagumannya terhadap kreativitas yang muncul dari keterbatasan. "sesuai dengan value sekolah yang mengedepankan kolektivitas dan inovatif. Photobooth yang dibuat menjadi 2 (dua) value twrsebut"
Filosofi "Purbayan Brilian"
Hasan Syukron Makmun menjelaskan makna di balik tagline "Purbayan Brilian" yang dikembangkan sekolah. Konsep ini dirancang untuk meningkatkan popularitas sekolah yang terletak di daerah terpencil.
"SDN Brilian adalah sekolah para juara - itulah harapan kami. Meskipun berada di ujung gunung Kecamatan Kemiri, kami ingin siswa-siswa kami dapat menunjukkan bakat dan prestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik seperti seni," terangnya.
Filosofi ini menjadi motivasi bagi seluruh civitas akademika untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama sekolah di tingkat yang lebih luas.
Pamuji, S.Pd.SD selaku wali kelas 6 juga berpesan, agar anak-anak lebih giat belajar dan terus semangat meraih cita-cita.
Penampilan Tari Cingpo Gong yang Memukau
Puncak acara perpisahan yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB diwarnai dengan berbagai penampilan siswa. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah pertunjukan tari Cingpo Gong atau Cingpolimg Bagong.
Eri Purnawati yang bertanggung jawab mempersiapkan penampilan tari ini mengungkapkan kebanggaannya. "Saya fokus mempersiapkan siswa yang akan tampil menari. Tarian Cingpo Gong ini sebenarnya sudah pernah kami lombakan di tingkat kecamatan."
Prestasi membanggakan diraih oleh tim tari SDN Purbayan yang berhasil meraih peringkat 11 dari 38 sekolah dasar peserta lomba tingkat kecamatan. Pencapaian ini menjadi bukti nyata kualitas pendidikan seni di sekolah yang terletak di daerah terpencil.
Pesan Kreativitas Tanpa Batas
Kesuksesan acara perpisahan ini menjadi inspirasi bagi dunia pendidikan, khususnya sekolah-sekolah di daerah terpencil. Hasan Syukron Makmun selaku Juara 1 Kepala Sekolah Dasar Dedikatif se-Jawa Tengah Tahun 2024, menyampaikan pesan bermakna: "Kreatif tidak harus mahal."
Pernyataan ini menjadi bukti bahwa keterbatasan bukan halangan untuk menciptakan momen berkesan. Dengan semangat gotong royong dan kreativitas tinggi, SDN Purbayan berhasil menciptakan acara perpisahan yang akan dikenang oleh seluruh siswa kelas 6.
Keberhasilan ini juga menjadi refleksi komitmen sekolah dalam memberikan pengalaman pendidikan yang berkesan, sekaligus melestarikan budaya lokal melalui pengenalan adat Jawa kepada generasi muda.
Acara perpisahan SDN Purbayan menjadi bukti nyata bahwa dengan kreativitas dan kerja sama tim, setiap sekolah dapat menciptakan momen istimewa yang bermakna bagi siswa-siswanya, terlepas dari keterbatasan fasilitas yang dimiliki. (Jg)