
![]() |
Truk Bermuatan Terguling di Kalijembe |
Kendaraan berat berjenis truk tronton Hino bernomor polisi L-8856-UUA yang dikemudikan Moh Sholeh, warga Desa Temaji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, tampak mengenaskan dengan posisi miring ke barat jalan setelah tidak mampu menaklukkan karakteristik jalan berkontur menurun dan berliku di kawasan tersebut.
"Kejadian bermula saat truk melaju dari arah utara menuju selatan dengan kecepatan sedang. Namun ketika mendekati tikungan di KM 19, kendaraan diduga mengalami rem blong sehingga bergerak tak terkendali ke kanan jalan dan akhirnya terguling ke bahu jalan sebelah barat," jelas petugas Unit Laka Satlantas Polres Purworejo yang menangani kejadian tersebut.
Beruntung, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Meski demikian, kerusakan material akibat tergulingnya truk bermuatan berat tersebut tidak bisa dianggap enteng dengan estimasi kerugian mencapai Rp50 juta. Begitu menerima laporan dari warga sekitar, Unit Laka Satlantas Polres Purworejo langsung bergerak cepat menuju lokasi untuk melakukan pengamanan, olah TKP, serta evakuasi kendaraan.
Kapolres Purworejo AKBP Andry Agustiano, S.I.K., M.Si., menyikapi kejadian ini dengan serius. Pihaknya tidak hanya fokus pada penanganan pasca kejadian, namun juga langkah antisipasi ke depan.
"Kami akan segera menggelar rapat koordinasi bersama Forkopimda dan stakeholder terkait untuk membahas strategi komprehensif meningkatkan keselamatan berlalu lintas di kawasan ini," tegas AKBP Andry saat ditemui di lokasi kejadian.
Sebagai solusi jangka pendek, pihak kepolisian telah memberlakukan kebijakan darurat dengan melakukan pemutaran balik terhadap kendaraan-kendaraan bermuatan berat yang akan melewati jalur tersebut. Langkah ini diambil untuk mencegah potensi kecelakaan serupa terulang dalam waktu dekat.
"Untuk sementara waktu, truk-truk dengan muatan berat kami putar balik agar tidak melewati jalur ini. Hal ini merupakan tindakan antisipasi sementara sambil kami berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk memasang rambu-rambu larangan permanen terkait spesifikasi kendaraan yang diizinkan melintas," lanjut Kapolres.
Kejadian ini menambah daftar panjang kecelakaan di ruas jalan yang selama ini dikenal sebagai "tikungan maut" oleh warga sekitar. Karakteristik jalan yang menurun dan berliku, ditambah minimnya rambu peringatan yang memadai, kerap menjadi pemicu kecelakaan, terutama bagi pengendara yang tidak familiar dengan kondisi jalan tersebut.
"Diperlukan langkah-langkah preemtif dan preventif yang lebih komprehensif agar kejadian serupa tidak terulang, terutama di jalan-jalan menurun dan berliku seperti di kawasan Kalijambe ini," tambah AKBP Andry.
Pihak kepolisian juga mengimbau kepada seluruh pengemudi kendaraan berat untuk selalu memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima sebelum melintasi jalur-jalur yang memiliki karakteristik serupa, termasuk memastikan sistem pengereman berfungsi dengan baik.
Sementara itu, warga sekitar berharap insiden ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah untuk segera melakukan perbaikan infrastruktur dan penambahan rambu-rambu peringatan yang lebih jelas di sepanjang jalur rawan kecelakaan tersebut. (jg)