
![]() |
Foto Istimewa |
KEMIRI - Tim Rescue Centre (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo bersama berbagai instansi terkait berhasil mengevakuasi jenazah seorang warga yang hilang selama lima hari di kawasan hutan Desa Kedungpomahan Kulon, Kecamatan Kemiri. Operasi penyelamatan dilaksanakan pada Sabtu (24/5/25) setelah jenazah ditemukan oleh warga setempat.
Korban yang teridentifikasi sebagai Siyam (70), warga Dusun Dinarum RT 001 RW 003, Desa Kedungpomahan Kulon, dilaporkan hilang sejak Senin (19/5) siang hari. Keluarga korban sempat melaporkan kehilangan tersebut kepada pihak Koramil pada hari Selasa dan langsung melakukan pencarian bersama warga sekitar.
Pencarian intensif yang melibatkan warga dan aparat keamanan berlangsung selama lima hari berturut-turut namun belum membuahkan hasil hingga Sabtu pagi. Titik terang baru muncul ketika keluarga mendapat informasi dari tetangga bahwa terdapat jenazah di kawasan hutan yang biasa digunakan warga untuk mencari rumput ternak.
Penemuan jenazah bermula ketika Bapak Sudiman, seorang warga setempat, menemukan jasad korban pada pukul 12.35 WIB. Ia segera memberitahukan penemuan tersebut kepada warga terdekat, yang kemudian melaporkan ke perangkat desa dan Polsek Kemiri.
TRC BPBD Kabupaten Purworejo menerima laporan resmi pada pukul 13.32 WIB melalui anggota Palang Merah Indonesia (PMI). Tim yang terdiri dari lima personel BPBD langsung bergerak menuju lokasi untuk melakukan operasi evakuasi.
Operasi evakuasi melibatkan kolaborasi lintas instansi yang solid, termasuk PMI Kabupaten Purworejo, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Purworejo, tim Inafis Polri, Polsek Kemiri, Koramil Kemiri, unsur Kecamatan Kemiri, tenaga medis Puskesmas Kemiri, Granat Rescue, serta berbagai elemen relawan seperti Tagana dan Ubaloka.
Lima personel BPBD yang terlibat dalam operasi evakuasi adalah Sutriman, Pambayun, Slamet, Wawan, dan Angga. Mereka bekerja sama dengan tim gabungan dalam kondisi medan yang cukup menantang.
Kendala utama yang dihadapi tim evakuasi adalah kondisi geografis lokasi penemuan yang sulit dijangkau. Kawasan hutan tempat jenazah ditemukan bukan merupakan akses jalan umum, sehingga memerlukan upaya ekstra untuk melakukan proses evakuasi dengan aman.
Siyam yang lahir pada 7 Oktober 1954 ini diketahui memiliki kebiasaan pergi ke hutan untuk mencari rumput ternak. Diduga korban tersesat atau mengalami kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk kembali ke rumah.
Setelah proses identifikasi dan pemeriksaan awal oleh tim medis, jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman sesuai dengan keyakinan dan tradisi setempat.
Kepala TRC BPBD melalui laporan resminya mengapresiasi kerjasama solid antara berbagai instansi dan elemen masyarakat dalam operasi Search and Rescue (SAR) ini. Koordinasi yang baik memungkinkan proses evakuasi berjalan lancar meskipun menghadapi tantangan medan yang sulit.
Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat, khususnya warga lanjut usia, untuk selalu berhati-hati ketika beraktivitas di kawasan hutan atau daerah terpencil. Keluarga disarankan untuk selalu memantau keberadaan anggota keluarga yang rentan, terutama saat melakukan aktivitas di luar rumah.
Tim gabungan yang terdiri dari sembilan instansi ini menunjukkan responsivitas dan profesionalisme dalam menangani situasi darurat. Sinergi antara BPBD, PMI, Damkar, TNI, Polri, dan berbagai elemen relawan menjadi kunci keberhasilan operasi evakuasi yang dilaksanakan dengan cepat dan tepat.
Pihak BPBD Kabupaten Purworejo berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai situasi darurat dan bencana yang mungkin terjadi di wilayah Kabupaten Purworejo. (Jg)