
![]() |
Pelepasan pawai ta'aruf ponpes Daarut Tauhid Kemiri 8 |
Pawai ini bertujuan untuk mengenalkan lembaga-lembaga pendidikan yang terintegrasi dengan kurikulum pesantren kepada masyarakat luas. Total peserta mencapai ribuan orang, terdiri dari:
• 850 siswa SMK
• 745 siswa SMP
• 192 siswa SD
• 138 siswa PAUD
• Ditambah 60 guru dan staf SMK, 35 guru SMP, 14 guru SD, dan 8 guru PAUD.
Acara semakin meriah dengan penampilan marching band dari SMK VIP dan SMP VIP yang memimpin barisan pawai di sepanjang rute. Dentuman ritmis dan semangat para pemain marching band menambah antusiasme peserta dan penonton.
Setiap lembaga menampilkan kreativitas masing-masing melalui tema unik yang diangkat oleh tiap kelas. Beberapa tema yang mencuri perhatian di antaranya tema kerajaan (raja dan ratu), ibadah haji (jamaah haji), horor, elektronik, dan tema-tema menarik lainnya. Para peserta tampil dengan kostum sesuai tema, menjadikan pawai ini sangat atraktif dan penuh warna.
Selain pawai, kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk menyosialisasikan program-program pendidikan dari masing-masing lembaga. Brosur dibagikan kepada masyarakat sebagai bentuk promosi dan informasi pendidikan yang ditawarkan.
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang selalu dinanti. Selain sebagai penutup tahun ajaran, Pawai Taaruf menjadi momen strategis untuk memperkenalkan sistem pendidikan Daarut Tauhid 8 Kemiri yang mengintegrasikan kurikulum nasional dengan kurikulum pesantren.
Arsyad Wiyanto, S.Pd., Gr., selaku Ketua Panitia dan juga Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK VIP Ma’arif 1 Kemiri, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antar lembaga pendidikan dalam menumbuhkan semangat kebersamaan, kreativitas siswa, dan promosi pendidikan kepada masyarakat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa pendidikan di bawah naungan Pondok Pesantren Daarut Tauhid 8 Kemiri tidak hanya fokus pada aspek akademik dan keagamaan, tapi juga mendorong siswa untuk aktif, kreatif, dan berani tampil di depan umum. Pawai ini menjadi media pembelajaran nyata bagi peserta didik dalam hal kerja tim, kepemimpinan, dan ekspresi budaya. Selain itu, masyarakat juga bisa melihat secara langsung hasil pembinaan yang telah dilakukan oleh masing-masing lembaga. Harapannya, kegiatan ini dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga pendidikan yang kami kelola,” ungkapnya. (Eja)